TEKAT4D – Apa Itu Prediabetes,Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah seseorang berada di atas normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
Meski sering tidak menimbulkan gejala, prediabetes bukan kondisi yang bisa dianggap sepele.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berada di fase awal menuju diabetes. Jika tidak ditangani dengan tepat, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes penuh, yang memerlukan penanganan jangka panjang.
Kondisi ini menjadi peringatan penting bahwa tubuh mulai mengalami gangguan dalam mengatur kadar gula darah. Tapi, prediabetes masih bisa dikendalikan dengan gaya hidup yang sehat dan disiplin.
Apa Itu Prediabetes?
Disadur dari laman Cleveland Clinic, prediabetes merupakan kondisi saat kadar gula darah berada di atas batas normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
Keadaan ini sering juga disebut sebagai diabetes batas atau Impaired Glucose Tolerance (IGT).
Kadar gula darah (glukosa) yang sehat adalah 70-99 miligram per desiliter (mg/dL). Jika kamu memiliki prediabetes yang tidak terdiagnosis, kadar gula darah biasanya adalah 100-125 mg/dL.
Menurut laman WebMD, hampir semua penderita diabetes tipe 2 sebelumnya pernah mengalami prediabetes. Penyebab pradiabetes sama dengan penyebab diabetes tipe 2, yakni resistensi insulin. Hal ini terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.
Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas, yang penting untuk mengatur kadar gula darah. Jika kamu tidak memiliki cukup insulin atau tubuh tidak meresponnya dengan benar, kamu akan mengalami peningkatan kadar gula darah.
Beberapa faktor dapat menyebabkan resistensi insulin, yakni penyakit riwayat keturunan keluarga, memiliki lemak tubuh berlebih terutama di perut dan sekitar organ, kurangnya aktivitas fisik, sering mengkonsumsi makanan olahan yang tinggi karbohidrat dan lemak jenuh.
Selain itu stres kronis; kurang tidur, memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, hingga memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga menjadi salah satu faktor pemicu prediabetes.
Gejala Prediabetes
Kebanyakan orang dengan prediabetes tidak mengalami gejala apa pun. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti tes glukosa puasa.
Jika kamu khawatir tentang prediabetes, kamu dapat menghubungi dokter umum dan meminta tes darah.
Dilansir dari laman The British Diabetic Association, tes yang paling umum adalah memeriksa kadar HbA1c, yaitu kadar glukosa (gula) darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir.
Jika kadar HbA1c antara 42 mmol/mol (6%) – 47 mmol/mol (6,4%), ini berarti kadarnya lebih tinggi dari normal dan berisiko terkena diabetes tipe 2.
Apa Itu Prediabetes
Namun pada sebagian kasus, gejala yang mungkin muncul yakni kulit menghitam di area leher, ketiak, atau bagian tubuh tertentu. Selain itu, ditandai dengan kemunculan kutil kecil di kulit.
Bisa juga ditandai dengan penglihatan yang berhubungan dengan retinopati diabetik.
Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?
Ahli Endokrinologi, Eleanna De Filippis, M.D., Ph.D dalam laman Mayo Clinic menjelaskan bahwa prediabetes masih dapat dikendalikan dan bahkan disembuhkan ke kadar normal. Caranya dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat.
Adapun langkah-langkahnya seperti memperbaiki pola makan dan rutin berolahraga. Hal ini terbukti dapat mencegah atau memperlambat peralihan menuju diabetes.
Makan makanan sehat, banyak melakukan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah menjadi normal.
Perubahan gaya hidup yang sama yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Penanganan Prediabetes
Temui tenaga medis atau dokter terkait, jika kamu khawatir tentang diabetes atau jika melihat gejala diabetes tipe 2. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menangani prediabetes, dilansir dari laman Mayo Clinic:
- Makan Makanan Bergizi
Utamakan konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan serat, seperti sayuran, buah, serta biji-bijian. Hindari makanan olahan serta minuman tinggi gula.
- Aktif Berolahraga
Aktivitas fisik rutin, seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, dapat membantu menurunkan risiko diabetes dan menjaga gula darah tetap stabil.
- Mengontrol Berat Badan
Sebuah studi yang diterbitkan di National Library of Medicine tahun 2017 oleh Donna H.
Ryan dan Sarah Ryan Yockey menyebutkan bahwa penurunan berat badan sekitar 1 kg dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 16% pada penderita prediabetes.
- Konsultasi Gizi dan Jauhi Kebiasaan Buruk
Jika tidak ditangani, prediabetes berpotensi berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan pada ginjal, jantung, pembuluh darah, dan mata.
Maka dari itu, penting untuk mencegahnya dengan konsultasi ke ahli gizi dan menyusun pola makan sehat, lakukan diet jika berat badan berlebih.
Hentikan kebiasaan merokok, kurangi stres, dan atasi gangguan tidur jika ada. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan untuk mengetahui risiko serta mencegah perkembangan kondisi ini lebih lanjut.
Leave a Reply