Eks Murid Pep Guardiola Suksesor Ideal Carlo Ancelotti di Real Madrid

Eks murid Pep Guardiola di sebut-sebut menjadi suksesor ideal bagi Carlo Ancelotti di Real Madrid. Kebersamaan yang terjalin antara Real Madrid dan Carlo Ancelotti bakal segera menemui garis finis.

Musim 2023-2024 di yakini sebagai musim terakhir bagi Carlo Ancelotti menukangi Real Madrid.

Entrenador berkebangsaan Italia tersebut di kabarkan telah sepakat untuk menukangi timnas Brasil.

Timnas Brasil memang sudah menaruh minat pada Ancelotti sejak mundurnya Tite pasca-gelaran Piala Dunia 2022.

Bak gayung bersambut, minat tersebut di sambut positif oleh Ancelotti.

Oleh karena itu, Real Madrid kemungkinan besar tidak akan menambah masa bakti pelatih berusia 64 tahun tersebut.
Bursa transfer musim panas 2023 juga bakal di manfaatkan oleh El Real untuk mencari pelatih baru selain amunisi anyar untuk skuad.

Dengan peluang Ancelotti pergi di akhir musim 2023-2024, maka suksesornya penting untuk dicari.

Pemegang 35 trofi Liga Spanyol tersebut di hadapkan pada pekerjaan rumah besar untuk mencari pengganti Ancelotti.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, di kabarkan sudah memiliki tiga nama yang di siapkan untuk mengisi kursi pelatih klub berikutnya.

Ketiga nama yang di lirik oleh Perez antara lain, Zinedine Zidane, Jose Mourinho, dan Xabi Alonso.

Dua nama awal merupakan eks pelatih El Real dengan Zidane yang memiliki kisah indah di Santiago Bernabeu.
Portofolio pelatih asal Prancis tersebut begitu mentereng dengan 11 trofi termasuk tiga buah Liga Champions dan dua gelar Liga Spanyol.

Posisi Zidane sendiri masih menganggur setelah mundur dari jabatannya di Madrid pada musim panas 2021.

Laporan dari Bild yang di kutip oleh BolaSport.com, Perez cenderung tertarik untuk merekrut Xabi Alonso.

Secara kebetulan kontrak Alonso dengan Bayer Leverkusen juga habis pada akhir musim 2023-2024.
Hal itu memungkinkan Real Madrid untuk mendatangkannya secara cuma-cuma.

Akan tetapi, alasan Perez melirik Xabi Alonso tidaklah berdasarkan faktor tersebut.

Eks murid Pep Guardiola di Bayern Muenchen tersebut berperan hebat dalam mendongkrak performa Leverkusen pada musim 2022-2023.

Bayer Leverkusen menjadi klub senior pertama yang di asuhnya yang sempat jeblok di Bundesliga pada awal musim.
Berkat kecerdasannya dalam hal manajerial, Xabi Alonso mampu membuat Leverkusen finis di urutan keenam klasemen akhir Bundesliga dan lolos ke semifinal Liga Europa musim lalu.

Di samping itu, skema permainan yang di kembangkan oleh eks gelandang flamboyan Liverpool tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan Ancelotti di Real Madrid.

Alonso mengenakan pakem formasi 3-4-3 dengan intensitas penyerangan yang tinggi di Leverkusen.

Fokusnya pada dorongan bek sayap untuk membantu tiga penyerang di depan sambil mempertahankan pertahanan yang kuat, dengan di tunjang dua gelandang sentral yang tangguh.

Ancelotti sendiri menerapkan formasi 4-3-3 selama menukangi Luka Modric cs.
Xabi Alonso dapat mengubah sistemnya jika dia memang mengambil pekerjaan di Real Madrid.

Kesempatan besar untuk lompatan kariernya di bidang kepelatihan apalagi memimpin klub sekelas Real Madrid.

Meski saat ini di rasa terlalu cepat bagi pria asal Spanyol tersebut pulang kampung, tetapi di rinya bisa siap dengan kurun waktu satu tahun.

Pengalaman melatih satu tahun lagi di Leverkusen semestinya menjadi bekal yang cukup bagi Xabi Alonso untuk melatih Real Madrid.

Patut di nantikan peluang Alonso untuk menjadi pelatih El Real berikutnya dan melanjutkan tongkat estafet dari Carlo Ancelotti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *