TEKAT4D – Deja vu merupakan fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang merasa seolah pernah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa, padahal baru pertama kali.
Fenomena ini sebenarnya cukup umum dengan dua per tiga orang dilaporkan pernah mengalami setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Dosen senior di School of Psychology & Neuroscience di University of St Andrews, Skotlandia, Dr Akira O’Connor mengatakan deja vu adalah fenomena yang menakjubkan.
“Tapi yang benar-benar menarik perhatian orang adalah ketika ingatanmu memberitahu satu hal, tapi kamu tahu dan menyusun potongan-potongan bahwa apa yang dikatakan ingatanmu itu salah,” kata Akira dikutip dari BBC, Rabu (14/5/2025).
Selama lebih dari satu abad, para cendekiawan telah memiliki berbagai teori terkait apa penyebab fenomena ini. Sejak istilah deja vu diciptakan pada 1870-an, fenomena ini telah dikaitkan dengan sebab paranormal, supranatural, persoalan waktu, hingga neuron otak.
Penjelasan Ilmiah di Balik Deja Vu
Meski hingga saat ini belum ada jawaban pasti tentang apa yang menyebabkan deja vu, ada sejumlah teori yang mungkin berkaitan. Akira menuturkan ini bisa saja disebabkan oleh bagian tertentu di otak.
Misalnya, bagian otak lobus temporal medial, bagian otak di dekat tulang pipi dan telinga, yang berperan membentuk memori dan memberikan perasaan seolah mengingat sesuatu.
“Ada juga bagian lain dari otak di bagian depan dahi, yaitu korteks frontal, yang terkait dengan apa yang kami sebut sebagai kognisi tingkat tinggi. Hal-hal seperti penalaran, pengambilan keputusan, dan pengecekan fakta,” jelasnya.
Deja vu mungkin terjadi akibat gangguan lobus temporal medial yang memicu sensasi memori yang dikenal sebagai rasa familiar. Otak kemudian menjadi terlalu aktif dan mulai memberi sinyal suatu tempat, peristiwa, atau situasi telah dialami sebelumnya.
Sensasi ini kemudian diyakini melalui korteks frontal, tempat otak akan memproses kemungkinan apakah situasi tersebut memang pernah dialami.
Setelah proses pengecekan, fakta menemukan hal itu mungkin tidak pernah terjadi. Korteks frontal akan memberi sinyal bahwa sensasi tersebut adalah kesalahan, dan siklus deja vu akhirnya selesai.
“Orang-orang mulai melaporkan deja vu pada usia sekitar 5 tahun. Dari usia 5 tahun, pengalaman itu akan meningkat sampai awal hingga pertengahan usia 20-an, saat fenomena itu mencapai puncaknya. Lalu itu akan menurun selama usia paruh baya,” tandasnya.

Promo Bonus Terbesar Hanya di TEKAT4D
-Bonus Depo New Member 50% ( MAX 200RB ) TO x 15
-Bonus Depo Harian 10% ( MAX 100RB ) TO x 3
Bonus Mingguan TEKAT4D :
-Bonus Rollingan Poker Up To 0.5%
-Bonus Rollingan Casino Up To 0.8%
-Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
-Bonus Cashback Slot Games 5%
-Bonus Referral Up To 5%
-Bonus Level Up ( Up To 2.5 Juta)
Leave a Reply