Mendapati anak tersayang menjadi korban penculikan tentu saja menjadi sebuah tragedi yang tak di inginkan oleh setiap orang tua. Para orang tua tentu akan menjajal berbagai cara untuk bisa menemukan anak tercinta.
Mulai dari melaporkan ke pihak berwajib, memasang iklan orang hilang di berbagai media hingga mencari sendiri dengan membagikan sebuah selebaran pun di lakukan. Begitu pula yang di lakukan oleh pria asal yeyang, Provinsi Hunan.
Di lansir Liputan6.com dari Oddity Central, Senin (10/7/2023), Lei Wuze di ketahui mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk mencari anaknya yang menjadi korban penculikan. Sang putra di ketahui di culik pada 2001 lalu saat berusia 4 tahun.
Tentu saja, insiden penculikan tersebut meninggalkan luka mendalam bagi Wuze dan keluarga. Bahkan, di rinya secara suka rela melakukan pencarian hingga berratus-ratus kilometer demi menemukan sang anak. Sang anak yang di ketahui bernama Yuechuan ini pun akhirnya di temukan setelah 22 tahun pencarian. Simak kisah haru pencarian anak hingga akhirnya bertemu ini.
Kejadian pada 2001 yang menimpa keluarga Lei Wuze ini meninggalkan luka mendalam. Pasalnya, Wuze meninggalkan anak laki-lakinya yang masih Kisah berusia 4 tahun yang tengah bermain di bawah pengawasan tetangganya menjadi kali terakhir ia melihat sang anak dalam 2 dekade terakhir.
Wanita yang menjadi tetangganya itu kemudian memberi tahu polisi bahwa mereka telah bertemu dengan seorang pria yang mencurigakan di jalan. Rupanya hal tersebut menjadi jebakan bocah itu dan menculiknya ketika dia tidak memperhatikan.
Lei Wuze yang meski sangat terpukul, tetapi ia tidak pernah kehilangan harapan suatu hari nanti untuk melihat putranya lagi. Sembari memegang foto putranya dan menghentikan orang-orang di lalu lintas untuk menanyakan apakah mereka telah melihatnya.
Kisah Selama 22 tahun dia habiskan untuk mencari putranya, Lei Wuze berteman dengan orang tua lain yang sama putus asanya untuk menemukan anak mereka yang di culik.
Melihat banyak dari mereka bersatu kembali dengan keturunan mereka memberinya harapan bahwa suatu hari dia juga akan memeluk Yuechuan lagi. Meski setiap tahunnya di rinya merasa kelelahan karena faktor usia, namun ia tak pernah melepaskan harapannya.
Di rinya melihat banyak dari para orang tua yang pernah kehilangan anaknya dapat bersatu kembali dengan keturunan mereka memberinya harapan bahwa suatu hari dia juga akan memeluk Yuechuan lagi.
Kisah Anugrah Lei Wuze datang dari perangkat lunak pengenal wajah mutakhir yang di juluki “Prototipe Pengenalan Wajah 2.0”. Teknologi ini di gunakan oleh polisi untuk menemukan kemungkinan kecocokan menggunakan model penuaan berdasarkan foto Lei Yuechuan sebagai seorang anak.
Awal tahun ini, Wuze di beri tahu bahwa DNA-nya sangat cocok dengan pria berusia 26 tahun di Shenzen, lebih dari 900 kilometer jauhnya dari tempat pengambilan Yuechuan. Tes DNA kedua di lakukan, dan kecocokan di konfirmasi.
Rupanya, Wuze di ketahui pernah ke Shenzehn beberapa kali. Bahkan, di rinya pernah menetap beberapa kilometer dari rumah sang putra yang hilang. Berbagai cara di lakukan oleh Wuze untuk menemukan sang anak.
Dia memposting selebaran di seluruh China, pergi ke acara TV dan siaran radio, dan selalu aktif online. Lei memperkirakan bahwa dia mendedikasikan lebih dari 70 persen waktunya selama 22 tahun terakhir untuk menemukan Yuechuan.
Di rinya pun berhasil menemukan Yuechuan dan bisa berkumpul bersama kambali. Hal ini pun membuat banyak netizen ikut merasa terharu sekaligus bahagia atas usaha yang dil akukan Lei Wuze sebagai ayah.