Klarifikasi Pesan Gresini, Kode “Mapping 8” yang d iterima Fabio Di Giannantonio dari timnya, Gresini, melalui pesan dasbor saat balapan seri ke-19 MotoGP Qatar 2023 ternyata tidak seperti yang sebagian orang pikirkan.
Pesan Mapping 8 muncul saat Di Giannantonio mengejar rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, untuk posisi pertama dalam balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail, Qatar, Minggu (20/11/2023).
Bagi penggemar MotoGP, pesan Mapping 8 tidak asing dan justru kontroversi.
Sebab, Mapping 8 di asosiasikan sebagai perintah tim kepada pembalap agar memperhatikan kepentingan kejuaraan.
Ironisnya, Mapping 8 memang melekat kepada Ducati karena team order yang mereka berikan untuk Jorge Lorenzo pada MotoGP musim 2017.
Dalam dua balapan terakhir di Sepang dan Valencia, Por Fuera menerima pesan Mapping 8 yang di yakini menjadi sinyal agar dia memberi jalan kepada rekan setim, Andrea Dovizioso.
Berbeda dengan ajang balap lain, di MotoGP strategi team order masih di anggap tabu karena sejarah rivalitas antara rekan setim yang panjang.
Ducati pun mendapat sorotan karenanya. Pertanyaan tentang apakah ada perintah khusus kepada pembalap terus mengemuka saat gelar di pertaruhkan.
Utamanya musim lalu, saat gerak-gerik melindungi pembalap utama di perlihatkan Ducati ketika Francesco Bagnaia berpeluang untuk mengakhiri paceklik gelar panjang selama 15 tahun.
Ternyata Cuma ‘Prank’, Di Giannantonio Klarifikasi Pesan Gresini yang Bikin Bagnaia dan Ducati Kena Fitnah
Tidak hanya sekali petinggi tim Ducati berkunjung ke garasi tim satelit mereka saat balapan sedang berlangsung sehingga menimbulkan kecurigaan.
Baik Ducati maupun Bagnaia sudah berulang kali menepisnya, hanya saja rumor tidak sedap kadung tersebar.
Saat Mapping 8 diterima Di Giannantonio, dugaan yang terlintas adalah bahwa dia di minta untuk berhati-hati dengan Bagnaia yang masih berjuang untuk mempertahankan gelar.
Begitu muncul, raut wajah serius General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, dari dalam garasi di sorot dalam siaran langsung MotoGP.
“Di Giannantonio datang, apakah dia sudah melihat dengan fokus penuh pesan mapping 8 di dasbor, apakah dia akan mematuhinya atau tidak,” ujar komentator dalam siaran resmi MotoGP.
Di Giannantonio akhirnya menyalip Bagnaia di tiga lap tersisa untuk merebut kemenangan pertamanya di kelas para raja.
Setelah balapan, Di Giannantonio menjelaskan arti dari sinyal Mapping 8 yang di terimanya. Dan rupanya, tidak ada hubungannya dengan perintah untuk membantu Bagnaia.
“Tujuannya untuk membuat kalian bingung,” ujar Di Giannantonio sambil tertawa saat di tanya dalam konferensi pers setelah balapan.
“Kami merancanakan balapannya dengan sangat spesifik, saya harus di posisi ini di beberapa lap pertama, merawat ban di tengah lomba.”
“Lalu kami memutuskan sebuah sinyal untuk memberi tahu saya kapan momen yang tepat (untuk menekan),” katanya merujuk kode Mapping 8.
“Ketika saya melihatnya, saya harus memacu motornya. Sejujurnya itu sulit karena saya tidak bisa melihat papan pit di setengah balapan, juga tidak tahu berapa lap yang tersisa.”
“Baru setelah saya melihat mapping 8, saya tahu saatnya untuk menekan dan menyalip Pecco.”