Siswa SMA yang viral karena menantang gurunya duel gara-gara d isuruh merapikan baju di beri pendampingan psikologis. Pendampingan ini di berikan Polres Barito Selatan (Barsel), Polda Kalteng, melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim.
Di kutip dari laman Humas Polri, Minggu (29/10/2023), pendampingan di lakukan bersama UPT PPA Kabupaten Barsel pada Jumat, 27 Oktober 2023. Pihaknya menyambangi kediaman siswa itu untuk mengecek soal psikologisnya.
Kasatreskrim Polres Barsel AKP Afif Hasan melalui Kanit PPA Aipda Yuliana mengungkapkan bahwa pihaknya bersama UPT PPA siap memberi pendampingan psikologis. “Untuk tindakan lanjut,
kami akan melakukan home visit serta menjalin komunikasi bagaimana penanganan selanjutnya,” jelas Yuli.
Ia menambahkan bahwa, “Kami juga akan memberikan pendampingan psikologis untuk menjaga mental psikis si anak.”
Yuli mengimbau agar masyarakat sekitar tidak mengucilkan anak tersebut. “Sekali lagi, seluruh pihak mulai dari pemerintah, tokoh, hingga masyarakat terutama keluarga harus berperan serta menciptakan lingkungan ramah anak agar perilaku negatif anak bisa di cegah sejak dini,” tutupnya.
Sebelumnya, media sosial kembali di ramaikan oleh perilaku kasar seorang siswa SMA yang mengajak gurunya beradu fisik hingga mencopot seragam yang ia kenakan. Insiden ini di picu oleh ketidaksukaannya saat di tegur karena seragamnya berantakan.
Kejadian tersebut di ketahui berlangsung di sebuah SMA di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Video kejadian tersebut beredar luas di media sosial, termasuk yang di unggah oleh akun Instagram @terangmedia pada 26 Oktober 2023. Ironisnya, peristiwa itu terjadi mendekati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023
Seorang siswa SMA di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengajak gurunya berkelahi lantaran tidak terima di tegur untuk merapikan seragamnya,” bubuh akun Instagram tersebut di kutip Sabtu, 28 Oktober 2023.
Semua bermula saat siswa dengan seragam SMA putih itu di tegur gurunya karena seragam yang ia kenakan tak rapi. Dalam rekaman video berdurasi 37 detik yang beredar, siswa tersebut lalu menantang gurunya bertarung di luar kelas. Dengan emosi tinggi, siswa itu menimpali gurunya dengan berkata, “Sini kalau berani.”
Meski di provokasi, guru itu tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan. Guru tersebut berupaya menyejukkan suasana dengan cara berbicara yang santai. “Ini bukan soal urusan berani atau tidak, tapi kamu siswa (yang seharusnya berpakaian rapi)” balas guru tersebut.
Namun, upaya guru untuk meredam situasi gagal, siswa itu semakin menantang gurunya berkelahi. “Ayo, ayo, ayo,” ujar murid. Namun, guru itu tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh bentakan siswanya.
Melihat guru yang tidak menunjukkan tanda-tanda marah, siswa tersebut malah melepas seragamnya dan kembali menantang dengan lebih ugal-ugalan. “Iya, kita main (berkelahi) di luar, ayo,” teriak siswa tersebut sambil mengepalkan tangannya.
Video itu berhasil memicu kemarahan warganet, banyak yang berpendapat bahwa perilaku siswa tersebut sangat tidak pantas dan membuat miris. “Murid sekarang pada berani-berani ya karena di bela orang tua,dulu saya di getok penggaris penjang aja lapor orang tua malah tambah di gesperš„,” kata salah satu akun di kolom komentar.
“Guru jaman now udh gak ada harga di rinya ats nama kebebasan berpendapat,” tulis akun lainnya.
“Pentingnya ada mata pelajaran adab& tata krama, anak jmn now makin kesini makin ga punya adab& sopan santun,” bubuh salah satu akun.
“Kurang nya adab pada anak2 zaman sekarang, siapa yg harus di salahkanā¦.???? jadilah orang tua yg selalu meneladankan adap dan perilaku baik terhadap sesama manusia terkhusus nya kepada yg lebih tua,
sekalipun kita benar tetap lah sopan dan santun kepada mereka guru kita karna guru merupakan pengganti orang tua kandung kita ketika di sekolah,” saran dari sebuah akun.
Menindaklanjuti video viral tersebut, Polsek Dusun Selatan (Dusel), dalam kolaborasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Barito Selatan dari Polda Kalteng, segera melakukan langkah cepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pada Selasa pagi, 24 Oktober 2023, tim kepolisian segera mengambil tindakan dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan langkah selanjutnya. Murid yang terlibat, bersama orangtuanya, dipanggil ke kantor polisi untuk dimediasi.
Kapolsek Dusel Iptu H. Tonie, mewakili Kapolres Barsel AKBP Yusfandi Usman mengatakan bahwa tindakan siswa tersebut sudah melanggar batas dan peraturan yang ada. “Perbuatan tidak terpuji tersebut sudah di luar aturan, perbuatannya butuh penindakan tegas namun tetap humanis.
Salah satunya mediasi di tingkat Kepolisian,” ujarnya, di kutip dari laman resmi Humas Polri, Sabtu, 28 Oktober 2023.
“Di harapkan ini menjadi bahan refleksi dan tidak terjadi lagi pada generasi selanjutnya. Anak-anak seumur mereka perlu bimbingan, bukan di biarkan,” ungkapnya.
Kanit PPA Aipda Yuliana menasehati para pelajar agar menghindari perilaku tak sopan itu. Ia juga menekankan agar mereka menjauh dari tindakan bullying dan berbagai kenakalan remaja lainnya yang dapat merusak prospek masa depan mereka.