Sudah Punya 22 Orang Anak, Ibu Muda Ini Masih Bermimpi Miliki 100 Bayi

Seorang ibu muda berusia (26) bernama Christina Ozturk mengungkapkan impian uniknya yaitu memiliki lebih dari 100 bayi bersama suaminya, Galip (58).

Pasangan ini menjadi sorotan karena sejak tahun 2021 mereka telah memiliki 21 bayi melalui ibu pengganti dan satu bayi kandung di lansir The Mirror, Senin (6/11/2023).

Dengan satu anak secara alami dan puluhan lainnya melalui proses yang melibatkan ibu pengganti, Christina bercita-cita memiliki anggota keluarga yang semakin banyak bersama suaminya yang kaya.

Ia mengungkapkan keinginannya ini beberapa tahun lalu di media sosial di mana di rinya dan suami menginginkan sebanyak 105 bayi. Kini, mereka yakin dapat mewujudkannya.

Nama 22 anak mereka adalah Victoria, Mustafa, Maryam, Irene, Alice, Hassan, Judy, Harper, Hussein, Teresa, Anna, Isabella, Ismail, Mehmet, Ahmet, Ali, Christina, Alyona, Sarah, Lokman, Alparslan dan Olivia.

Christina Ozturk di kabarkan juga pernah mengatakan, “Saya tidak tahu berapa jumlah mereka pada akhirnya, tapi kami tentu tidak berencana untuk berhenti pada 10. Kami hanya belum siap untuk membicarakan jumlah akhirnya. Semuanya ada waktunya.”

“Suami dan saya mengerahkan seluruh upaya kami untuk membesarkan anak-anak agar sehat, bahagia, jujur hingga berbuat baik. Bagaimanapun, anak-anak kami adalah masa depan dunia.

Mereka adalah kebahagiaan kita! Masing-masing memberikan kehangatan dan cinta!,” tulis Christina Ozturk dalam sebuah posting Instagram.

Namun, impian mereka untuk memiliki ratusan anak tersebut mungkin harus di tunda karena Galip dil aporkan di jatuhi hukuman penjara selama delapan tahun awal tahun ini.

Awal kisahnya bertemu Galip, Christina yang saat itu merupakan single mother (ibu tunggal tanpa suami) dan berasal dari Moskow, Rusia, menemukan cinta pada pandangan pertama ketika bertamasya ke surga subtropis yang di sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Laut Hitam’.

Dia menggambarkan Galip sebagai “mentor, pembimbing, dan pangeran dongeng” yang membuatnya jatuh hati.

Di sisi lain, Galip juga merasakan hal yang sama. Ia juga jatuh cinta pada pandangan pertama dengan istrinya tersebut.

“Dia sangat mudah untuk di ajak berteman, dia selalu memiliki senyuman di bibirnya namun pada saat yang sama dia pemalu dan misterius. Dia adalah tipe istri yang selalu saya inginkan untuk diri saya sendiri, sebuah berlian yang belum di potong di mana saya melihat betapa murni dan baik hatinya yang dia miliki,” tutur Galip.

Meskipun mereka sepakat dan memiliki ambisi untuk memiliki sebanyak mungkin anak, pasangan ini menyadari bahwa kemampuan reproduksi mereka tidak cukup mampu untuk itu.

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melibatkan ibu pengganti, dengan biaya sekitar EUR 8,000 (Rp134 juta) untuk segala prosesnya.

Christina dan Galip tampak berkomitmen dalam keputusan mereka tersebut. Mereka bahkan memantau indikator kesehatan dan menetapkan rencana makan selama kehamilan ibu pengganti. Terdapat pula klinik untuk menangani ibu-ibu tersebut.

Tak hanya itu, pasangan suami-istri ini juga tidak sembarangan memilih ibu dari anak-anak yang akan di adopsinya. Mereka hanya memilih remaja putri yang sudah pernah hamil setidaknya satu kali dan tidak memiliki kecanduan.

Dalam hal ini, Negara Georgia telah melegalkan perizinan ibu pengganti sejak tahun 1997 dengan syarat bahwa pasangan yang terlibat merupakan heteroseksual dan sudah resmi menikah.

Meski masih menggunakan ibu pengganti, Christina tidak menutup kemungkinan untuk memiliki bayi lain. Namun, dia menyadari bahwa saat ini tidak praktis karena proses fertilisasi in vitro (IVF) telah menjadi beban besar bagi tubuhnya.

Pasangan ini tetap mengejar impian mereka untuk memiliki keluarga ‘besar.’ Mereka juga berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju keluarga yang bahagia.

Kisah seorang ibu yang memiliki banyak anak mungkin hal biasa, namun alasan yang di miliki seorang ibu di China ini mungkin belum pernah Anda temukan sebelumnya.

Seorang ibu di China melahirkan sembilan anak dalam waktu 13 tahun karena ingin setiap anaknya memiliki shio yang berbeda-beda.

Menurut media Sohu, Tian Dongxia (34) pertama kali melahirkan pada tahun 2010 saat usianya masih 21 tahun.

Di lansir UPI, Kamis (31/8/2023), sang suami, yang usianya tiga tahun lebih tua, adalah kekasihnya sejak SMA. Keduanya pun berkuliah di kampus yang sama, kemudian menikah dan memiliki anak setelah lulus.

Awalnya, Dongxia berkeinginan memiliki bayi laki-laki dan perempuan. Setelah ia melahirkan putri pertamanya, ia mencoba memiliki anak lagi di tahun naga dan di karuniai sepasang anak laki-laki kembar pada tahun 2012.

Ia pun menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk membesarkan anak-anaknya.

Setelah suaminya memiliki karier yang stabil, Dongxia merasa bahwa dengan memiliki keluarga yang lebih besar, hidupnya menjadi lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *